Picture Source: Dewi Sahidi (2009)
Menurut Ankel dan Simon (2007), surili secara taksonomi dapat diklasifikasikan ke dalam Kingdom Animalia, Phylum Chordata, Sub Phylum Vertebrata, Kelas Mamalia, Ordo Primata, Sub Ordo Anthropoidea, Super famili Cercopithecidea, Famili Cercopithecidae, Sub famili Colobinae, Genus Presbytis Spesies (Presbytis comata Desmarest, 1822), Sub spesies Presbytis comata comata (Sody 1930, Nijman 2001) dan Presbytis comata fredericae (Sody 1930, Nijman 2001). Nama asli surili adalah Semnopithecus comatus (Desmarest 1822), dan memiliki dua sinonim yaitu Semnopithecus fulvo-griseus Desmoulins, 1825 dan Semnopithecus nigrimanus Geoffroy, 1843 (Maryanto, Achmadi & Kartono 2008).
Surili merupakan satwa endemik Pulau Jawa (Eudey 1987, Nijman 2001) yang dilindungi di Indonesia berdasarkan PP No 7 tahun 1999. Surili termasuk kedalam kategori jenis terancam (endangered species) berdasarkan red list IUCN (2007) dan appendix II menurut CITES. Surili digolongkan kedalam 2 subspesies berdasarkan wilayah penyebarannya, yaitu P. comata comata di Jawa Barat dan P. comata fredericae di Jawa Tengah (Sody 1930, Nijman 2001).
P. comata comata ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Taman Nasional Ujung Kulon (Dephut & CIFOR 2003), Cagar Alam Gunung Simpang Tilu (Raharjaningtrah et al 2000). Eudey (1987) dalam Nijman (2001) menyatakan bahwa P. comata fredericae hanya ditemukan di Gunung Slamet. Bartels (1937) dan Nijman (2001) melaporkan bahwa P. comata fredericae juga ditemukan di Pegunungan Dieng dan Gunung Lawu. Pada pegunungan Dieng, P. comata fredericae ditemukan pada ketinggian 2565 m (Nijman & Sozer 1995, Flannery 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar