Senin, 08 November 2010

PROFIL MADU HUTAN JAMBI

Picture Source: Dewi Sahidi (2010)

Background 
Usaha ini dirintis oleh dua alumni mahasiswa kehutanan. Berdasarkan latar belakang akademik inilah maka timbul keinginan untuk memulai usaha yang berkaitan erat dengan kehutanan. Gagasan untuk memulai jenis usaha berbahan baku madu hutan adalah madu hutan  termasuk kategori Non-Wood Forest Products. Madu hutan dimanfaatkan masyarakat sekitar hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Madu hutan merupakan produk yang dapat dimanfaatkan dengan sistem pemanenan secara lestari, yaitu tidak mengeksploitasi secara besar-besaran dan tetap mempertahankan sebagian sarang lebah untuk dapat terus berproduksi secara continue dan lestari. Madu juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Sehingga usaha ini tidak hanya berdasarkan profit semata, melainkan juga sebagai kebahagiaan tersendiri bagi produsen bila produk yang dipasarkan dapat membantu meningkatkan kesehatan para konsumen. 

Lebah Madu di dalam Ayat Al-Qur'an: 

"Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia" (QS. An-Nahl, 16:68)

"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan" (QS. An-Nahl, 16: 69) 

Madu Hutan Jambi
Madu Hutan Jambi berasal dari lebah hutan yang membangun sarang di pohon sialang pada area hutan di Provinsi Jambi. Lebah hutan (Apis dorsata Fabricius, 1793) termasuk dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, kelas Insecta, ordo Hymenoptera, famili Apidae, genus Apis. Apis dorsata merupakan jenis lebah yang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari ukuran lebah ternak, memiliki daya jelajah untuk mencari pakan yang lebih jauh dan merupakan jenis lebah liar yang sampai saat ini masih belum dapat diternakkan. Pohon sialang adalah jenis pohon yang besar dan tinggi diameter pohon sekitar 100 cm, tinggi pohon antara 25-30 m. Pada pohon jenis ini, Apis dorsata membangun sarang pada dahan-dahan pohon. Tiap pohon sialang dapat mencapai lebih dari 50 sarang lebah Apis dorsata, dan tiap sarang dapat menghasilkan sekitar 10 kg madu asli. Sehingga setiap sarang dapat menghasilkan ratusan kg madu hutan.


Madu hutan merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat sekitar kawasan hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Madu hutan merupakan sumber penghasilan masyarakat yang cukup menjanjikan. Pengambilan madu harus dilakukan dengan cara pemanenan yang terkendali, yaitu tetap menyisakan sebagian dari sarang lebah agar produksi madu hutan dapat terus berlangsung. Hal ini dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu: a) merupakan salah satu upaya konservasi, sehingga keberadaan lebah hutan di alam tetap terjaga kelestariannya untuk mempertahankan sustainable ecosystem pada habitat tersebut, b) sumber penghasilan masyarakat dapat diperoleh secara continue, c) para konsumen dapat tetap merasakan khasiat madu hutan.
Picture Source: Dewi Sahidi (2010)


Madu Hutan Jambi berasal dari hutan di Jambi yang diperoleh dari masyarakat sekitar hutan yang melakukan pemanenan secara lestari. Madu Hutan Jambi merupakan madu hutan murni yang tidak mengandung bahan tambahan apapun. Masyarakat sekitar hutan melakukan pemanenan secara lestari dan melakukan proses penyaringan madu. Usaha yang dirintis oleh dua alumni mahasiswa kehutanan ini merupakan usaha skala kecil berupa Home Industry. Usaha Home Industry Madu Hutan Jambi membeli produk madu hutan dari masyarakat sekitar kawasan hutan untuk kemudian dilakukan proses pengemasan sehingga dapat didistribusikan kepada konsumen. Proses pengemasan menggunakan beberapa prosedur sanitasi agar produk Madu Hutan Jambi memiliki kualitas yang baik. Karena kepuasan konsumen merupakan prioritas usaha ini.

Prosedur Pengemasan Madu Hutan Jambi::
  1. Pencucian wadah/toples (washing jars process)
  2. Pengeringan wadah/toples (drying jars process)
  3. Proses sterilisasi konvensional (conventional sterilization process)
  4. Pengeringan wadah/toples (drying jars process)
  5. Pengisian madu dalam toples (filling process)
  6. Penyegelan tutup toples (sealing process)
  7. Penempelan label (labeling process)
  8. Penambahan ornament untuk mempercantik tampilan Madu Hutan Jambi (finishing process)
Ciri khas produk Madu Hutan Jambi:
  • Berwarna hitam pekat dan agak encer (tidak terlalu kental), hal ini disebabkan madu berasal dari madu hutan asli. Sarang lebah hutan berada di dahan-dahan pohon yang sangat terpengaruh kondisi iklim dan cuaca, sehingga madu hutan menjadi lebih encer daripada madu hasil lebah budidaya.
  • Memiliki gas aktif, dengan ditandai oleh adanya busa pada permukaan madu. Bila madu di tuang atau dikocok maka buih atau busa akan terlihat.
  • Madu Hutan Jambi tidak akan membeku jika disimpan dalam freezer dalam waktu yang lama.   
Manfaat madu (source: www.hidayatullah.com 2010):
  1. menghilangkan kelelahan
  2.  menutrisi jantung
  3. melembabkan paru-paru
  4. membantu pencernaan
  5. menenangkan pikiran
  6. menyembuhkan luka
  7. mengobati rasa sakit setelah minum minuman keras
  8. perlindungan kulit 
Last But Not Least:
"Semoga keberlangsungan usaha Home Industry Madu Hutan Jambi dapat terus dipertahankan, dan dapat berguna baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap konservasi lebah madu di dalam ekosistem yang kompleks, masyarakat sekitar kawasan hutan, produsen produk Madu Hutan Jambi, para distributor Madu Hutan Jambi dan konsumen Madu Hutan Jambi."


Best Regards,


Dewi & Eka 



2 komentar:

  1. wah kalo madunya asli kaya gini bisa" badan ane makin sehatttt. Beliiiiiiiii ahhhhhh !!!!!

    BalasHapus
  2. Wah kalo yg beli ganteng begini...bisa2 pelanggan bertambah nih...hehehe...hayooo yg mau beli langsung aja kirim nomor HP yg bisa di hubungi ke kireida_can@yahoo.com

    bisa langsung jadi distributor juga, ok?

    BalasHapus